Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMK 48, Duren Sawit, Jakarta Timur,
kini tak kagi nyaman dilakukan. Pasalnya, kondisi gedung sekolah yang
rusak terutama pada bagian atap membuat siswa harus mengungsi ke mushola
setiap kali hujan turun.
Dian Hartati (16) seorang siswi
mengaku, sangat terganggu dengan kondisi tersebut, karena ruangan
tempatnya belajar menjadi sering dipindah-pindah.
“Kami sangat
menderita apalagi, kalau hujan bocor. Proses belajar mengajar harus
sering dipindah. Kita juga takut bawa laptop, bisa rusak kena air hujan,
keluhnya, Jumat (28/3).
Wakil Kepala Sekolah SMK 48, Dahdi
mengatakan, meski sudah 5 kali pergantian kepala sekolah, tapi hingga
kini belum ada tindakan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Dia juga
mengeluhkan kurangnya ruang kelas sehingga siswa terpaksa menggunakan
ruang lab sekolah. Padahal, sekolah ini juga pernah diajukan menjadi
RSBI.
“Karena kekurangan ruang belajar terpaksa siswa
menggunakan ruang lab, akibatnya fasilitas lab banyak yang rusak. Itupun
masih tetap kekurangan ruang belajar. Siswa banyak protes masa sekolah
RSBI bocor dan becek seperti ini," ucapnya.
Terkait hal itu,
Kasudin Dikmen Jakarta Timur, Budiana mengatakan, gedung sekolah yang
lama sudah diusulkan untuk dibongkar dan akan dibangun gedung baru.
"Saya
sudah menerima usulan agar gedung tersebut dibangun 3 lantai. Sementara
waktu siswa akan dicarikan kelas lain untuk optimalisasi proses belajar
mengajar," katanya.
Dia juga menambahkan sudah mendapat arahan
dari Dinas Pendidikan agar segera mengosongkan gedung yang rawan ambruk
tersebut. Sementara waktu proses belajar mengajar diatur dengan sistem
shift.(berita jakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar