Pada tahun 2004,mulai terdenar para pengurus
AMINDO SOLO yan kasak-kusuk,membuat selintinanan "Pak Jokowi maju saja
menjadi Walikota".Disinilah Jokowi mulai berfikir,suatu
hal yang terbaik untuk mengabdi kepada rakyat Solo.Disinilah Jokowi
memutuskan memilih PDI-P sebaai kendaraan politiknya sebagai calon
Walikota Solo.Jokowi menjatuhkan pilihannya kepada PDI-P karena
mengaanggap jiwa dan cita-cita parpol ini sesuai dengan jiwanya.
Dan ketika Pilkada Solo Tahun 2005 diselenggarakan,hasilnya menejutkan
Jokowi,dia berpasangan bersama Rudy menan besar,dengan anka 37%
suara,mengalahkan tiga pasangan calon lainnya.Pengalaman hidup dan ilmu
yan diperoleh Jokowi diterapkan dalam manejemen Kota Solo.Selama
memimpin,banyak gebrakan proreif yan dilakukan Jokowi untuk kotanya.
Dengan gaya kepimpinannya,Jokowi sukses mendongkrak Penhasilan Asli
Daerah yang hanya Rp.54 Miliar ditahun pertama ia menjabat,menjadi
Rp.146 Miliar pada tahun 2010.Sedankan APBD Kota Solo sebesar Rp.1,03
triliun,pendapatn per kapita Rp 14,6 juta dan Upah Minimum Regional
Rp.835 ribu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar