www.lipat.com

Senin, 31 Maret 2014

LUWIH BECIK RENGENG-RENGENG DODOL DAWET,TINIMBANG NUMPAK MERCI MBREBES MILI

Pada tahun 2004,mulai terdenar para pengurus AMINDO SOLO yan kasak-kusuk,membuat selintinanan "Pak Jokowi maju saja menjadi Walikota".Disinilah Jokowi mulai berfikir,suatu hal yang terbaik untuk mengabdi kepada rakyat Solo.Disinilah Jokowi memutuskan memilih PDI-P sebaai kendaraan politiknya sebagai calon Walikota Solo.Jokowi menjatuhkan pilihannya kepada PDI-P karena mengaanggap jiwa dan cita-cita parpol ini sesuai dengan jiwanya.

Dan ketika Pilkada Solo Tahun 2005 diselenggarakan,hasilnya menejutkan Jokowi,dia berpasangan bersama Rudy menan besar,dengan anka 37% suara,mengalahkan tiga pasangan calon lainnya.Pengalaman hidup dan ilmu yan diperoleh Jokowi diterapkan dalam manejemen Kota Solo.Selama memimpin,banyak gebrakan proreif yan dilakukan Jokowi untuk kotanya.

Dengan gaya kepimpinannya,Jokowi sukses mendongkrak Penhasilan Asli Daerah yang hanya Rp.54 Miliar ditahun pertama ia menjabat,menjadi Rp.146 Miliar pada tahun 2010.Sedankan APBD Kota Solo sebesar Rp.1,03 triliun,pendapatn per kapita Rp 14,6 juta dan Upah Minimum Regional Rp.835 ribu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar